Efektivitas Penambahan Limbah Serat Aren Terhadap Kuat Lentur Dan Kuat Tekan Beton Fiber

  • Dedi Ahmad Syaifuddin Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
  • Yayan Adi Saputro Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
  • Decky Rochmanto Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Abstract

Pada penelitian ini, penulis menganalisa tentang pemanfaatan limbah serat aren sebagai bahan tambah beton serat dengan prosentase serat dan variasi panjang serat yang diuji dengan pengujian kuat tekan dan kuat lentur. Perbandingan prosentase serat yang digunakan adalah 2,5%, 2,7% dan 3% dengan variasi panjang serat yaitu 2cm dan 4 cm. Adapun hasil kuat tekan beton serat pada umur 28 hari, variasi panjang serat 2 cm dengan prosentase serat 2,5%, 2,7% dan 3% secara berturut-turut adalah 19,35 MPa, 21,5 MPa dan 21,43 MPa. Hasil kuat tekan beton fiber pada umur 28 hari, variasi Panjang serat 4 cm dengan prosentase serat 2,5%, 2,7% dan 3% secara berturut-turut adalah 21,33 MPa, 17,02 MPa dan 18,38 MPa. Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh panjang serat efektif yang baik untuk digunakan sebagai bahan tambah beton serat yaitu serat dengan panjang 2cm. Adapun hasil kuat lentur beton serat variasi panjang 2cm dengan prosentase serat 2,5%, 2,7% dan 3% secara berturut-turut adalah 4,78 MPa, 5 MPa dan 5,13 MPa. Sehingga, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa campuran pada beton serat aren yang baik digunakan sebagai bahan tambah adalah beton serat dengan kadar serat 2,7% dan 3% dengan variasi Panjang 2cm.

References

L. Hazairin, Bernardinus Herbudiman, “Peningkatan Kekuatan Tarik Beton Melalui Pemanfaatan Limbah Serat Aren,” Konf. Nas. Tek. Sipil 11, 2017.

M. Qomaruddin, A. Ariyanto, Y. A. Saputro, and S. Sudarno, “Analisa Kuat Tekan Mortar Beton Fly Ash Dari Industri Pltu Tanjung Jati B Jepara Dengan Menggunakan Pasir Sungai Tempur Kabupaten Jepara,” Rev. Civ. Eng., vol. 2, no. 1, 2018, doi: 10.31002/rice.v2i1.678.

N. Rochmah, “Pengaruh Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Terhadap Kuat Tarik Belah Beton,” J. Penelit. LPPM Untag Surabaya, vol. 02, no. 01, 2017.

SNI 15-2049-2004, “SNI 15-2049-2004: Semen portland,” SNI 15-2049-2004, vol. 10, no. 1, 2004.

SNI 03-1968-1990, “Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar,” Badan Standar Nas., 1990.

SK SNI S-04-1989, “Kadar Lumpur Agregat Halus,” Badan Standar Nas..

SNI 03-1971-1990, “Metode Pengujian Kadar Air Agregat,” Badan Standarisasi Nas., vol. 27, no. 5, 1990.

SNI 1970-2008, “Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus,” Badan Standar Nas. Indones., 2008.

SNI 1969-2008, “SNI 1969-2008: Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar,” Badan Standar Nas., 2008.

SNI 2417-2008, “Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles,” Standar Nas. Indones., 2008.

D. P. Umum, Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971). Bandung: badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, 1971.

SNI 1974-2011, “SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder,” Badan Stand. Nas. Indones., 2011.

SNI 03-4431-1997, “SNI 03-4431-1997: Metode Pengujian Kuat Lentur Normal Dengan Dua Titik Pembebanan,” Badan Standar Nas., vol. 21, no. 3, 1997.

Published
2023-10-28