STRUCTURAL PLANNING OF 4 FLOOR BULDING OFFICE OF HIGH PROSECUTORS, CENTRAL JAVA

  • Dicky Alga Saputra Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang
  • Purwanto Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang
  • Trias Widorini
  • Ngudi Hari Crista Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang
  • Gama Aji Krisno Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, Universitas Semarang
Kata Kunci: Building Structure, Earthquake Portal Loading, Foundation, Floor Plate, Stair Column, Beam, and Roof.

Abstrak

Perencanaan Struktur suatu Konstruksi bangunan diperlukan untuk mendapatkan dimensi dan konfigurasi struktur yang paling efektif dan efisien. Perencanaan suatu struktur Gedung yang berada di wilayah rawan harus direncanakan sesuai standar, kuat, dan aman gempa. Perencanaan Struktur Gedung 4 Lantai Kantor Kejati Jateng, mengacu pada Persyaratan Beton Struktural untuk mengacu Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2019) dan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur lain (SNI 03-1727-2013).

Perencanaan Bangunan Struktur Gedung 4 Lantai Kantor Kejati Jateng ini meliputi perencanaan struktur atas dan struktur bawah. Perencanaan Struktur atas menggunakan SAP 2000 V14.2.2, sedangkan struktur bawah direncanakan secara manual. Struktur atas meliputi perencanaan atap, balok, kolom, dan plat lantai Gedung, sedangkan struktur bawah meliputi perencanaan pondasi. Pembebanan yang ditinjau untuk perencanaan elemen struktur adalah beban mati, beban hidup, dan beban gempa. Beban Gempa yang dimasukan adalah beban gempa dinamis.

Referensi

[1] Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI - 1726 - 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
[2] Badan Standardisasi Nasional. (2020). SNI - 1727 - 2020 Beban Desain Minimum dan Kriteria terkait untuk Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
[3] Badan Standarisasi Nasional. (2019). SNI - 2847-2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan dan Penjelasan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
[4] Blessler, B. (1960). Design Criteria for Reinforced Concrete Columns under Axial Load and Biaxial Bending. In Journal of The American Concrete Institute (pp. 481-490). Farmington Hills.
[5] Budur, K., Suwardja., A. (1994). Studi Pustaka Analisa Kolom Biaksial. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
[6] Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. (1983). Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
[7] Kamaludin. (2017). Perhitungan Luas Penulangan Metode Bisection pada Kolom Biaxial Menggunakan Delphi dengan Rumus Bresler. Jurnal Teknisia, Volume XXII, No. 2,8.
[8] Kresna, F. B. (2016). Evaluasi Penggunaan Kolom Miring Pada Struktur Bangunan C-Dast Universitas Jember. Jember: Universitas Jember.
[9] Lesmana, Y. (2019). Desain Struktur Beton Bertulang. Makassar: Nas Media Pustaka.
[10] Nobel, A. (2012). Studi Perilaku Struktur Gedung dengan Kolom Miring Beton Bertulang Bentang Panjang Terhadap Beban Gempa. Depok: Universitas Indonesia.
[11] Simatupang, A. D. (2019). Analisis dan Desain Elemen Struktur Beton Bertulang pada Gedung yang Memiliki Kolom Miring dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB). JRSDD, Edisi Juni 2019, Vol. 7, No. 2, 1 - 13.
[12] Struktur Beton. (n.d). Semarang: Universitas Semarang.
[13] Vis, C.W., Kusuma, Gideon. (1993). Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang.
Diterbitkan
2024-03-31