EVALUASI PELAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK KORIDOR 2 KOTA SEMARANG (BANYUMANIK - JALAN PEMUDA)

  • AHMAD YUSUF UNIVERSITAS SEMARANG
  • MUHAMMAD NURQOIM WALINNAIM
  • WARDANA GALIH PAMUNGKAS
  • YESINA INTAN PRATIWI
Kata Kunci: Bus Trans Semarang, Pelayanan, Transportasi Publik

Abstrak

Salah satu jenis angkutan umum yang dirancang untuk memenuhi mobilitas dari masyarakat Kota Semarang adalah Bus Trans Semarang. Tingkat pelayanan dari Bus Trans Semarang yang diberikan kepada konsumen, serta tingkat pelayanannya pada Weekend (akhir pekan) dan Weekdays (hari kerja) akan menjadi fokus penelitian ini. Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan dalam metode penelitian ini. Dengan menggunakan kuesioner, metode pengumpulan data dilakukan. Tahapan penggunaan teknik analisis kuantitatif untuk menganalisis data. Konsumen yang menggunakan Bus Trans Semarang memiliki respon negatif (tidak puas) sesuai dengan hasil Indeks Kepuasan Pelayanan (IKP). Mayoritas responden memberikan skor negatif (tidak puas) terhadap perbedaan skor antara kinerja dan harapan, yang menunjukkan hal tersebut. Hitungan x2 diperoleh dari tabel x2, didapat dari hasil analisis chi square. Nilai 3,841 adalah hasil dari x2 d.b=1 ketika tabel x2 yang digunakan adalah  α = 5%. Oleh karena itu, x2 hitung (2,007) tabel x2 (3,841), menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, menunjukkan bahwa layanan Bus Trans Semarang pada Weekend (akhir pekan) dan Weekdays (hari kerja) sama.

Referensi

1. Andriansyah. 2017. Manajemen Transportasi dalam Kajian dan Teori. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr Moestopo Beragama. Jakarta Pusat.
2. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rinekai Cipta. Jakarta.
3. Darwis. Fatmawati. Nasrulhaq. 2017. Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Masyarakat Pengguna Bus Rapid Transit (BRT) Mamminasata.
4. Daryanto, Setyobudi. 2014. Konsumen dan pelayanan prima. Gava Media. Yogyakarta.
5. Febriarini, Anggita Safitri. Astuti, Erna Zuni. 2019. Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Prediksi Kepuasan Penumpang Bus Rapid Transit.
6. Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. PT Raja Grafindo Persada. Depok.
7. Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). 2016. The BRT Standard 2016 : The BRT Standart Version GOLD. http://www.itdp.org/?/microsites/brt-standard/ (diakses November 2022).
8. Iskandar, Agus. 2014. Analisis Kebijakan Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Dalam Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Melalui Operasionalisasi Bus Rapid Transit.
9. Iskandar, Arifuddin. 2020. Analisis Manajemen Kinerja Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mamminasata Kota Makassar.
10. Mukarom. Zaenal. dan Muhibudin Wijaya, Laksana. 2016. Membangun Kinerja Pelayanan Publik Menuju Clean Government and Good Governance. Pustaka Setia. Bandung.
11. Priyanto, Dias Fajar. 2018. Analisis Respon Masyarakat Terhadap Kebijakan Aglomerasi Transportasi Massal Bus Rapid Transit (BRT) di Kabupaten Semarang.
12. Rahayu, S. Dewi, U. Ahdiyana, M. 2013. Pelayanan Publik Bidang Transportasi Bagi Difabel Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
13. Rahma dkk. 2015. Penyediaan Transportasi Umum Masa Depan di Kota Semarang.
14. Salasa, W. Wakhidho, H. Setiadji, B. 2015. Evaluasi Sistem Pelayanan Transit Antar Koridor Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
15. Saraswati, Zenia. Sefianiz, Dabi. 2020. Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Bus Rapid Transit (Studi Kasus Trayek Rajabasa-Pajang).
16. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, CV. Bandung.
17. The World Bank. 2013. Transforming Cities with Transit. Washington DC.
18. Yuniati, Yetti. Ulvan, Melvi. iAzzahra, Mardiyah. 2017. Implementasi Modul Global Positioning System (GPS) Pada Sistem Tracking Bus Rapid Transit (BRT) Lampung Menuju Smart Transportasion.
Diterbitkan
2023-10-28