pemilihan moda transportasi kerja

  • octafiani safitri Universitas Semarang
  • SURYA BAGUS PRAKOSO
  • IIN IRAWATI
  • YESINA INTAN PRATIWI
Kata Kunci: Pemilihan Moda Transportasi, AHP

Abstrak

Transportasi ssat ini menjadi urat nadi dan satu diantara kebutuhan pokok dalamkehidupan masyarakat sehari-hari. Dapat dipastikan bahwa hampir masing-masingindividu membutuhkan transportasi guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yakni untuksekolah, rekreasi, bekerja, maupun interaksi antar sesama. Dewasa kini, terdapatfenomena dalam suatu wilayah perkotaan dimana terdapat variasi dalam pemilihan modatransportasi, baik pada transportasi umum ataupun pribadi. Berbagai macam aktivitasseperti pusat administrasi pemerintah, pusat komunikasi, pusat industri dan pusatperdagangan yang terdapat di Kota Semarang menjadi faktor dalam segala pemilihanmasyarakat dalam menggunakan moda transportasi. Analisis dalam penelitian inimenerapkan analisis AHP yang menampilkan data dalam wujud grafik, angka, tabel, dan narasi. AHP ialah suatu metode yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan pada alternatif keputusan dan menetapkan pilihan terbaik berdasarkan beberapa kriteria. AHP melakukan pengembangan terhadap satu nilai numerik guna memeringkat tiapalternatif keputusan, yang didasari oleh seberapa jauh tiap alternatif yang memenuhikriteria dari responden. Mengacu pada data yang dihasilkan dapat dipaparkan bahwakriteria yang paling penting bagi responden terhadap pemilihan moda transportasi yaknikriteria waktu sebesar 96,78%, kemudian kriteria biaya sebesar 2,90%, berikutnya untukkriteria usia sebesar 0,21% dan yang terakhir untuk kriteria karakteristik pekerjasebesar 0,01%. Selanjutnya urutan prioritas pemilihan moda transportasi kerja yang pertama motor sebesar 91,41%, yang kedua BRT sebesar 8,01% dan yang terakhirAngkot sebesar 0,48%.kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil dan pembahasandari penelitian ini adalah : Berdasarkan perhitungan pengolahan data AHP dapatdibuktikan bahwa kriteria yang paling penting bagi responden terhadap pemilihan modatransportasi kerja yakni kriteria waktu sebesar 96,78%, kemudian kriteria biaya sebesar2,90%, berikutnya untuk kriteria usia sebesar 0,21% dan yang terakhir untuk kriteriakarakteristik pekerja sebesar 0,01%. Setelah didapat hasil bobot alternatif, prioritaspemilihan moda transportasi kerja yang pertama adalah motor sebesar 91,41%, yang kedua BRT sebesar 8,01% dan yang terakhir Angkot sebesar 0,48%.

Referensi

Adhi, R. P. (2012). Preferensi pemilihan moda dalam pergerakan penglaju Koridor Bogor-Jakarta terkait dengan pemilihan tempat tinggal (studi kasus: moda bus ac dan moda KRL Ekspress). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 23(1), 67-84.
Arini, A. P. C. (2017). Penerapan quality function deployment untuk meningkatkan kualitas pelayanan kereta api lokal Bandung Raya.
Buamona, M. S., Timboeleng, J., & Karongkong, H. H. (2017). Analisis Pelayanan Transportasi Angkutan Kota Di Kota Ternate. SPASIAL, 4(3), 82-95.
Caesaron, D. (2017). Penerapan Rancangan Eksperimen Satu Faktor untuk Mengetahui Pengaruh Jenis Bahan Bakar terhadap Jarak Tempuh Sepeda Motor. JIEMS (Journal of Industrial Engineering and Management Systems), 9(1).
Ditdit Utama Nugeraha. 2017. Sistem Penunjang Keputusan: Filosofi, Teori dan Implementasi. Yogyakarta : Penerbit Garudhawaca.
Gita, S. S. (2015). Analisa Pemilihan Moda Transportasi untuk Perjalanan Kerja (Studi Kasus: Kecamatan Lubuk Kilangan, Padang). In The 18th FSTPT International Symposium, University Of Lampung. Agustus.
Kusuma, C. E., & Lestari, F. (2021). PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PROYEK PENAMBAHAN LINE CONVEYOR BATUBARA UNIT PELAKSANAAN PEMBANGKITAN SEBALANG. Jurnal Teknik Sipil, 2(01), 44–50.
Miro, F. (2012). Sistem Transportasi. Penerbit Erlangga.
Parmana, A. E., & Prihatini, A. E. (2017). Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pengambilan Jasa Transportasi (Studi Kasus Pada Po. Bejeu Jurusan Semarang–Jakarta). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(3), 572-579.
Peraturan Menteri, 2017 No. 16 Pedoman Penyelenggaraan Forum Konsultai Publik Di Lingkungan Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Purba, A., Kustiani, I., & Pramita, G. (2019). A Study on the Influences of Exclusive Stopping Space on Saturation Flow (Case Study: Bandar Lampung). International Conference on Science, Technology & Environment (ICoSTE).
Saaty, R. W. (2017). A personal view of the development of the AHP. International Journal of the Analytic Hierarchy Process, 9(3).
Syukron, Amin. Cetakan ke I 2014. Pengantar Manajemen Industri. Penerbit Graha Ilmu, yogyakarta.
Taylor (2014). Pengertian Metode Ahp.
Wijaya, Rati. Analisis Pemilihan Moda Transportasi Universitas Riau Dengan Metode Logit Biner. Diss. Universitas Islam Riau, 2021.
Yarmen, M., & Yuda, I. G. (2013). Kualitas Pelayanan Angkutan Kota (ANGKOT) di Jawa Barat. Jurnal Ilmiah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Diterbitkan
2024-04-05