PENGGUNAAN SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA CAMPURAN STONE MATRIX ASPHALT (SMA) – KASAR

  • Iqbal Firdany Anwar Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, JL. Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73112, Indonesia
  • Desriantomy Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, JL. Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73112, Indonesia
  • Salonten Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, JL. Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73112, Indonesia
  • Almuntofa Purwantoro Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, JL. Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, 73112, Indonesia
Kata Kunci: Stone Matrix Asphalt (SMA), Serat Selulosa (Serat Sabut Kelapa), Kadar Penambahan Serat Sabut Kelapa Optimum.

Abstrak

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan diantisipasi untuk menghadapi kendala yang berkaitan dengan peningkatan jumlah dan kualitas konstruksi jalan, serta pemeliharaan jalan. Oleh karena itu, sebuah teknologi konstruksi untuk lapisan perkerasan jalan raya yang telah berhasil dikembangkan di Jerman sejak tahun 1960-an, yang dikenal dengan nama SMA S (Split Mastic Asphalt / Stone Matrix Asphalt dengan tambahan Selulosa). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan supaya bisa mengetahui pengaruh pada penggunaan serat sabut kelapa sebagai bahan penambah serat selulosa pada campuran SMA (Split Mastic Asphalt / Stone Matrix Asphalt) jenis SMA. Menentukan nilai Kadar Penambahan Serat Sabut Kelapa Optimum dan nilai karakteristik Marshall dari campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) – Kasar menggunakan agregat eks. Merak dengan variasi kadar 0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4%, dan 0,5% Hasil penelitian terhadap parameter ketahanan campuran Stone Matrix Asphalt (SMA) – Kasar menggunakan metode karakteristik pengujian perendaman (Immersion Test) terhadap Kadar Penambahan Serat Sabut Kelapa Optimum, nilai stabilitas menjadi menurun ketika telah melalui perendaman selama 24 jam.

Referensi

[1] N. D. Rachmawati and J. Sugandono, “Pengaruh Penggunaan Serat Serabut Kelapa Sebagai Bahan Pengganti Serat Selulosa Pada Campuran SMA (Split Mastic Asphalt),” 2001.
[2] Direktorat Jenderal Bina Marga, “Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan (Revisi 2),” 2020.
[3] K. Blazejowski, Stone Matrix Asphalt : Theory and Practice. CRC Press, 2011.
[4] A. Wahyono and D. Saputro, “Pengaruh Penggunaan Serat Gelas Sebagai Bahan Pengganti Serat Selulosa Pada Nilai Marshall Campuran SMA (Split Mastix Asphalt),” 2003.
[5] F. N. Hasibuan, “Pengaruh Penggunaan Serat Ijuk Sebagai Bahan Penambah Serat Selulosa Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA),” 2019.
[6] I. Suriaman, J. Hendrarsakti, dan Ari Darmawan Pasek, F. Teknik Mesin dan Dirgantara, and I. Teknologi Bandung, “Potensi Pemanfaatan Serat Selulosa sebagai Material Bahan Baku dalam Sintesis Filter Udara Non-Woven sesuai Standar TAPPI T 205,” 2016.
[7] A. Tahir, “Kinerja Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) Yang Menggunakan Serat Selulosa Alami Dedak Padi,” 2011.
[8] Standar Nasional Indonesia, “Spesifikasi stone matrix asphalt (SMA),” 2015, [Online]. Available: www.bsn.go.id
Diterbitkan
2024-04-02